VIEWS, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat dalam membeli rokok mengalami peningkatan selama pandemi COVID-19, meski daya belinya tercatat menurun.
"Belanja rokok meningkat dari 6,19 persen menjadi 7,06 persen berdasarkan persentase pengeluaran per kapita sebulan menurut kelompok komoditas," ungkap Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani di Cibinong, Bogor, Selasa 28 Desember 2021.
Menurut dia, pada data perbandingan 2019 dan 2020 itu belanja rokok masyarakat bahkan lebih tinggi dari belanja beras yang hanya sebesar 4,89 persen pada 2019 dan 5,46 persen pada 2020.
Baca Juga: Cukai Naik, Rokok Ilegal Merajalela, Bea Cukai Musnahkan 2,6 juta Batang Rokok
Padahal, ia mencatat nilai rata-rata pengeluaran per kapita dalam sebulan penduduk di wilayahnya menurun pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pada 2019 rata-rata sebulannya pengeluaran per kapita mencapai Rp1,2 juta, tapi 2020 hanya Rp1,1 juta per kapita menurut kelompok komoditas," ujarnya yang dikutip dari Antara.
Pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan, kemudian dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga dalam rumah tangga tersebut.
Baca Juga: Simplifikasi Cukai Rokok Diwujudkan, Legislator: Lonceng Kematian Industri Kretek Nasional
Angka Kemiskinan Meningkat
Artikel Terkait
Larangan Memajang Rokok di Toko, Firman Soebagyo Nilai Pemrov DKI Jakarta Melanggar HAM
Tidak Ada Urgensi, Seruan Gubernur DKI Larang Tampilan Produk Rokok Wajib Dicabut
Seruan Gubernur Anies Pelarangan Pajangan Rokok, DPRD Pertanyakan Dasarnya
Simplifikasi Cukai Rokok Diwujudkan, Legislator: Lonceng Kematian Industri Kretek Nasional
Cukai Naik, Rokok Ilegal Merajalela, Bea Cukai Musnahkan 2,6 juta Batang Rokok