VIEWS, KARO - Pernah dengar Kidu? Lebih tepatnya, ulat Kidu yang hidup di dalam batang Pohon Sagu atau Aren.
Ulat gemuk berwarna putih kekuningan itu memang menggemaskan bagi sebagian orang. Tapi, banyak juga yang geli dan takut saat memegang ulat Kidu.
Pencari Ulat Kidu, Moris Sitepu mengaku tak memakan Ulat Kidu dari Pohon Aren. Namun, ulat berwarna putih di dalam Batang Bambu suka dikonsumsinya.
Baca Juga: Ini Loh Rahasia Nikmat Kopi Starbucks, Intip Pusat Pembibitan Kopi di Karo

Penuh Protein
Baca Juga: SAR Temukan Seluruh Korban Longsor Tanah Karo, 5 Meninggal
"Ini ulat banyak sekali proteinnya, manfaatnya baik untuk kaum pria. Saya tak memakan Ulat Kidu di Aren saat dia masih hidup, geli. Tapi ulat di Batang Bambu mau aku makan, enak kali pun," ujar Moris Sitepu, Jumat 24 Desember 2021, di Tiga Pancur, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Moris mengaku, banyak cara mengolah Ulat Kidu. Mulai menggoreng kering, hingga membakarnya.
"Ada yang memakan hidup-hidup, ada yang menggoreng, ada yang membakar. Tergantung selera masing-masing," ujar Moris.
Moris menyebutkan banyak warga Karo yang suka mengkonsumsi ulat Kidu karena ulat ini sudah menjadi makanan khas daerah Karo.

Rasanya Seperti Kelapa
Artikel Terkait
Waduh 794 Orang Meninggal Akibat Covid-19 di Sumatera Utara
SAR Temukan Seluruh Korban Longsor Tanah Karo, 5 Meninggal
Ini Loh Rahasia Nikmat Kopi Starbucks, Intip Pusat Pembibitan Kopi di Karo
Wisata di Sumatera Utara Siap Terima Kunjungan Wisatawan
Selesai Sehari, 1.300 Imigran di Medan Divaksinasi