• Jumat, 9 Juni 2023

Hadapi Banjir, Jabar Siaga Satu, Daerah Mana Saja yang Rawan?

- Jumat, 12 November 2021 | 11:43 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat meninjau Kali Rasmi di Bekasi.*** (Gorajuara.com/jabarpemprov.go.id)
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat meninjau Kali Rasmi di Bekasi.*** (Gorajuara.com/jabarpemprov.go.id)

VIEWS, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menetapkan status siaga satu bencana. Ada beberapa daerah yang dinilai rawan bencana di Jabar.Lalu, daerah mana saja yang berstatus rawan banjir? "Garut itu kedua di indeks. Pertama Cianjur, kemudian Sukabumi dan Bogor untuk wilayah selatan. Daerah utara ada Cirebon, Karawang dan Indramayu," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dani Ramdani, Jumat, 12 November 2021.

Dani juga menjelaskan sejak ditetapkannya siaga satu bencana, tercatat ada 57 titik bencana di seluruh Jabar. Bencana meliputi banjir, longsor hingga puting beliung.

Baca Juga: Hendak Resmikan Sirkuit Mandalika, Tiba di Bandara Lombok, Presiden Jokowi Disambut Guyuran Hujan  Ia menyebutkan,  terjadi peningkatan jumlah kejadian bencana dalam periode yang sama di tahun ini dengan tahun sebelumnya. Namun, dia tak menyebut jumlah bencana yang terjadi baik tahun ini atau tahun sebelumnya.

"Lihat perbandingan ada peningkatan dari jumlah kejadian sejak Oktober-November ini," tuturnya. Adapun untuk penanganan bencana alam di Jabar pihaknya sudah menyiapkan segala bentuk kesiapsiagaan. Mulai dari pencegahan hingga penanganan saat terjadinya bencana.

Baca Juga: Dituding Melegalkan Zina di Kampus lewat Permendikbud PPKS, Ini Jawaban Nadiem Makariem "BPBD sudah antisipasi. BPBD menetapkan status siaga darurat siaga satu ditandai dengan aktivasi posko siaga darurat 1x24 jam 7 hari dalam seminggu.
Dalam hal ini kita tidak bisa bekerja sendiri kami lakukan rakor seluruh instansi yang memang akan terlibat. Juga apel kesiapsiagaan di sinkronkan memantau kesiapsiagaan kordinasi dengan Basarnas TNI dan Polri," kata dia.

Salah satu langkah yang dilakukan, sambung Dani, dengan menyiapkan alat-alat penanganan di lokasi rawan bencana. Seperti di Cianjur, kata dia, alat berat sudah disiapkan di lokasi dekat dengan area rawan bencana.

"Kalau Cianjur selatan kita menyiapkan alat berat di UPTD tidak lagi di kantor dinas karena jarak jauh dari BPBD ke kecamatan di selatan. Jadi harus disiapkan di kantor balai yang disiapkan secara geografis lebih tepat ke daerah rawan bencana," katanya.

Banjir dan Tanah Longsor

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan bencana siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor. Status tersebut berlaku dari 15 Oktober hingga 30 April 2022 dan dapat diperpanjang atau diperpendek, sesuai kebutuhan penyelenggaraan penanganan.

Penetapan status tersebut tertuang dalam Kepgub Jabar Nomor : 360/Kep. 606-BPBD/2021 yang tertanggal 19 Oktober 2021. Ridwan Kamil  mengimbau kepala daerah dan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar untuk siaga satu menghadapi musim hujan.

"Saya sudah mengimbau kepala daerah bupati wali kota, kepala BPBD siaga satu di musim penghujan ini," katanya. "Ini musim penghujan sampai Februari-Maret, musim penghujan itu biasanya mengakibatkan dua potensi kebencanaan, satu banjir yang sering kita lihat, kedua adalah longsor biasanya di daerah yang miring," ucapnya.

Editor: Mauliana Noor

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Inilah Delapan Negara yang Sudah Bebas dari Covid 19

Rabu, 23 Februari 2022 | 18:59 WIB

Terpopuler

X